Iklan

Tanah Datar Komit Laksanakan Program Satu Rumah Minimal Satu Hafizh dan Hafizah



Batusangkar (SalingkaTD). Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar berkomitmen terus melanjutkan program tahfizh guna membentuk dan melahirkan generasi yang berkarakter, agamais dan terhindar dari jeratan Narkoba serta penyakit masyarakat lainnya.

Hal ini disampaikan Bupati Eka Putra pada acara Wisuda Santri Pondok Pesantren Nurul Ikhlas, Sabtu (24/4/2021) di kampus Ponpes tersebut.

"Pemerintah daerah akan laksanakan program Satu Rumah Minimal Satu Hafizh dan Hafizah, maka hendaknya para santri terus tingkatkan hafalan dan pemahaman Al Qur'annya," ujar Eka.


Eka Putra di kesempatan itu juga menyampaikan ucapan selamat kepada para santri yang diwisuda tahun 2021 ini.

"Usai anak-anak menimba ilmu di pondok dan saat ini kembali ke keluarga masing-masing dan secara resmi dikembalikan kepada orang tua dan kembali ke rumah masing-masing, diharapkan ibadahnya tetap dijaga bahkan lebih ditingkatkan seperti kebiasaan di pondok," ujarnya.

Bupati Eka Putra juga sampaikan memasuki 100 tahun Indonesia Merdeka pada tahun 2045 atau Indonesia Emas 2045, kalau generasi muda dibekali dengan pondasi agama yang kuat maka Tanah Datar akan bisa menjadi kabupaten yang maju dan sejahtera.


Sementara itu, Pondok Pesantren Nurul Ikhlas Panyalaian Kecamatan X Koto mewisuda sebanyak 115 santri dan santriwati, wisuda tersebut sekaligus penyerahan santri dan santriwati dari pimpinan H. Riza Muhammad, Lc kepada orang tua masing-masing santri

Dikatakan pimpinan ponpes H. Riza Muhammad, Lc wisuda kali ini adalah santri yang telah menempuh pendidikan selama enam tahun dan tiga tahun.

"Selama santri menempuh pendidikan di pondok, tidak hanya raga saja yang dibina, tapi juga jiwanya dengan diberikan pemahaman akan ayat2 Alquran," ucapnya.

Diceritakan Riza umat zaman dahulu, mereka sudah hebat dalam pembangunan fisik, seperti membuat piramida, bangunan-bangunan megah di Petra Yordania dan sebagainya.

Karena hanya fokus pada pembangunan fisik, mereka lupa membangun jiwanya dengan mempelajari ayat-ayat Allah.SWT, sehingga mereka diazab Allah.SWT akibat kekafirannya.

Riza menambahkan di pondok, pembangunan jiwa dan raga, inilah yang diseimbangkan, jiwa dan raga sama-sama dibina, membangun jiwa dengan ayat-ayat Allah agar diridhaiNya.

"Pada lagu Kebangsaan Indonesia Raya pada bait "bangunlah jiwanya bangunlah badannya", diprokyesikan pada sila pertama Pancasila dimana nilai-nilai dalam Pancasila tersebut sudah relevan dengan Alquran dalam membangun manusia Indonesia dari jiwa dan raga," ujarnya.(fjr)
Diberdayakan oleh Blogger.