Iklan

ATM Tersangkut di Sungai Tarab, Korban Rugi Rp10 Juta

Foto Ilustrasi (1st sumber google)


Batusangkar (STD). Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sejatinya diperuntukkan untuk mempermudah nasabah untuk melakukan berbagai transaksi yang diinginkan karena keberadaan sarana ini hampir ada di berbagai lokasi strategis di daerah kita, namun sering juga menjadi sasaran penjahat

Cara yang paling sering dilakukan penjahat spesialis penipuan menggunakan mesin ATM ini, mereka yang biasanya berkelompok 3 sampai 5 orang dimana mereka berperan seolah menolong korban dan lainnya menguras isi tabungan korban.

Aksi komplotan penjahat ini biasanya mengincar ibu rumah tangga atau mereka yang dinilai tidak paham dengan cara kerja mesin ATM.


Para penjahat itu dengan bermodalkan batang korek api atau lidi mengganjal lubang masuk dan keluar kartu ATM.

Saat korban memasukkan kartu dan kemudian terganjal maka saat itulah para pelaku mulai menjalankan aksinya. Mereka langsung mengerubungi korban dan berpura-pura memberi bantuan. Saat korban lengah, kartu ATM miliknya ditukar oleh pelaku.

Kemudian para pelaku membantu korban untuk memasukkan kartu ATM yang sudah ditukar dan meminta korban untuk memasukkan PIN. Saat itulah, mereka mengintip PIN milik korban dan kemudian meneruskan informasi tersebut kepada rekannya yang sudah menerima kartu ATM milik korban.

Rekan pelaku segera mendatangi mesin ATM yang lain untuk kemudian menguras isi rekening korban. Hal ini harus segera dilakukan sebelum korban tersadar dan menghubungi pihak bank untuk memblokir kartu.


Kalaupun kode PIN dari kartu ATM korban gagal didapat, maka pelaku akan menyarankan untuk menghubungi call center palsu yang nomornya sudah ditempel di mesin ATM tersebut.

Rekan pelaku yang bertindak seolah menjadi petugas call center akan membimbing pelaku untuk memasukkan kode PIN. Setelah mendapat PIN dari korban, mereka segera menguras rekening korban.

Kejadian seperti ini sudah terjadi di Tanah Datar beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari fb@ujang maya, pada Selasa (8/6/2021) terjadi di salah satu ATM Bank di Sungai Tarab.

"Modus mereka dengan cara, mengganjal tempat kita biasa memasukan Kartu ATM dengan lidi tusuk sate, ini mereka lakukan sebelum nasabah bertransaksi, dan mereka juga menempelkan stiker kecil engan tulisan silahkan hubungi sebuah nomor telepon," ujar Ujang Maya.


Saat kartu ATM Nasabah tersangkut, tambah Ujang lagi, karena panik ia menghubungi nomor tersebut yang tentu ini merupakan hal yang ditunggu pelaku, karena ia meminta nomor PIN ATM Nasabah.

"Saat ATM tersangkut dan tidak bisa dikeluarkan, nasabah itu panik dan ketika melihat nomor dekat mesin ia segera menghubunginya, si penjahat malah meminta nomor PINnya, dan entah kenapa ia memberikan apa yang diminta pelaku," tambah Ujang.

Sebelum sang nasabah tersadar, ujar Ujang lagi, ternyata isi tabungannya sudah raib dengan 4 kali transaksi. "Nasabah itu kehilangan uang Rp10 juta dengan 4 kali transaksi dimana terakhir transaksi dilakukan di ATM yang berada di Tabek Patah," ujarnya.

Atas kejadian ini sedang dalam penyelidikan melalui CCTV ATM, tentunya diharapkan nasabah Bank ataupun masyarakat yang menggunakan ATM jangan sembarangan memberikan PIN ATM kita, terutama kepada orang yang tidak di kenal atau bukan kerabat, karena pastinya akan merugikan kita sendiri. (fjr)

Ingat !!! Waspadalah... Waspadalah... Waspadalah...
Diberdayakan oleh Blogger.